Berakhirnya masa pakai ROCK Zircon karena umur, saya sempat mencarinya lagi, tapi kabar buruk yang saya dapat. Sudah tidak diproduksi lagi, kalaupun ada harganya 2x lipat. Digantikan dengan seri terbarunya, ROCK Obsidian. Paket penjualannya masih sama dengan sebelumnya
Sesuai dengan namanya Obsidian material batu yang keras. Tadinya dikira bahan metal ternyata bahan keramik mirip KZ ATE. Saking kerasnya terinjak pun tidak pecah malah membuat kaki sakit. Dimensi yang sedikit lebih besar seperti W1 Pro. Eartip dengan lubang yang lebih kecil, dan desain kabel yang masih sama dengan Zircon paduan karet dan braided, untung lebih panjang sedikit. Sedangkan jacknya ganti yang lurus. Untuk pemakaian jangka panjang kurang nyaman karena bentuk earpiece oval.
Tidak seperti Zircon yang bisa dipakai dua mode layaknya earbud, dan over ear. Obsidian lebih nyaman dipakai seperti earbud, tapi karena dimensinya lebih besar maka ketika menggunakan helm akan mudah tersenggol dan lepas di dalam helm. Tetap masih bisa dipakai mode over ear. Hanya saja suara kanan-kiri terbalik, tapi justru lebih nyaman seperti ini.
Kualitas keseluruhan Obsidian lebih baik dari Zircon, tapi juga memangkas kenyamanan, fitur, pada Zircon.yang sudah baik. Pada akhirnya membut ROCK Obsidian menjadi headset biasa yang memiliki kualitas yang baik.
UJI COBAMasih tetap unggul di musik, namun ada perubahan drastis. Jika Zircon memiliki bass yang deep yang dapat memukau dengan dentuman yang fantastis untuk sebuah headset murah. Pada Obsidian malah diperhalus atau natural dengan menghilannya dentuman fantastis tersebut. Jadi ini tidak cocok untuk basshead. Musik dengan lantunan dan ritme yang santai menjadi tipe musik yang enak untuk didengarkan menggunakan headset ini. Apa lagi untuk mendengarkan podcast atau audiobook Obsidian punya kejernihan vocal yang bagus, dan sandingakan dengan bass dan treble yang pass, sehingga menghasilkan suara vokal yang natural. jadi untuk memutar semua jenis musik bisa, cukup sedikit penyesuaian pada equaliser.
Untuk movie beberapa genre seperti drama ini lebih cocok. Bukan movie aksi yang penuh suara menggelegar. suaranya biasa saja, sedang, hanya diberi cukup. Untuk gaming tidak layak, lupakan. Karena hasilnya biasa saja, datar, tidak ada yang spesial. game mobile masih okelah, yang penting suara lebih baik dari pada speaker smartphone.
Setelah saya burn-in selama dua minggu performa aslinya muncul, headset ini berkarakter balance dengan unggul di vokal (mid) yang membuatnya enak untuk mendengarkan podcast dan segala musik dengan sedikit main equaliser. Karena saya coba paksakan bermain amplifier software malah menjadi kacau, dan sempat beberapa percobaan tidak respon pada EQ yang dibuat, atau tidak mengalami perubahan output yang signifikan.








Cara Berkomentar
1. Gunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti
2. Komentar tidak berisi link
3. Jika merasa komentar ditolak, baca ini: Bantuan dan Dukungan