Subscribe Us

Cartridge Printer Mahal?

Printer merupakan perangkat pelengkap untuk orang suka mencetak dalam kesehariannya seperti pekerja kantoran, pejalar, dsb. Perusahaan printer memiliki garis produk sesuai kebutuhan mereka. Hanya saya masyarakat tidak memperhatikan faktor lain, tapi malah yang menjadikan “harga” sebagai perhatian utamanya.

Harga vs Kebutuhan. Printer memiliki beberapa kategori untuk kebutuhan yang berbeda, seringkali tidak diperhatikan oleh masyarakat dan maunya yang murah saja. Lalu setelahnya dibeli printer yang memiliki harga murah sangatlah rentan penggunaan, terutama pada cartridge. Mereka hanya menampung sedikit tinta, tapi teknologi printer sendiri yang menjadikannya irit. Ada masalah yang akan timbul ketika tinta printer habis. Mulai dari printer error, isi ulang yang merepotkan, sampai kerusakan perangkat yang disebabkan oleh printer itu sendiri.

Isi ulang tinta. Kebanyakan orang tidak mau repot, dengan memperkirakan berapa banyak tinta yang dimasukan, dan akhirnya sampai meluap yang menandakan terlalu banyak. Karena pengisian yang salah juga mengakibatkan kerusakan pada cartridge itu sendiri. sampai akhirnya hasil cetak memburuk sampai printer error tidak mau mencetak apapu padahal mesin jalan. Nah, pada saat itu juga mau tidak mau harus beli cartridge baru.

Lihat harganya! Bisa dikatakan seperti printer baru. Sama saja bohong

hampir sama saja beli printer baru

Bayangkan jika untuk menjaga kualitas cetak harus ganti catridge tiap kali habis pakai. Mungkin bisa anda katakan demikian. Ini hanyalah strategi dagang mereka, mereka sebenarnya tidak hanya menjual printer tetapi juga cartridge-nya!

"Mereka menjual suatu yang konsumtif dan berkelanjutan untuk menutupi biaya produksi printer yang mereka keluarkan, dan juga meraup untung."

Sekarang lihat gambar dibawah ini! Gambar yang di kiri adalah harga catridge yang diberikan oleh perusahaan+harga toko kepada masyarakat. Sedangkan gambar disebelah kanan adalah harga jual produksi pabrik ke perusahaan. Sangat berbeda jauh! harga jual ke masyarakat katakanlah 190 ribu, sedangkan harga jual pabrik ke perusahaan cuma 14 ribu.

kiri harga jual perusahaan+toko, kanan harga jual produksi pabrik.

Dan tentu masyarakat tidak bisa menawar lebih murah dari harga yang diberikan oleh perusahaan.

Ditambah lagi pada chip printer disuntikan sebuah program oleh perusahaannya. Apa bila cartridge masih baik namun bisa mencetak, maka printer diprogram memiliki batas pakai, agar dapat berhenti mencetak setelah printer habis masa cetaknya. Katakanlah seribu kali, maka setelah mencetak keseribu kali akan muncul error pada printer. Untuk menghilangkan error terebut harus dibawa ke service center untuk di reset. Masih bisa untung jika ada orang yang mau membagikan software reset tersebut secara gratis, tapi kebanyakan harus membayar beberapa rupiah lebih murah jika dibandingkan dibawa ke service center. Tapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa software reset yang anda beli akan berhasil memperbaiki printer anda.
  • Selain itu juga kompabilitas atau kecocokan dengan sistem komputer yang anda gunakan begitu juga softwarenya. Dulu saya mempunyai printer Canon, masih normal hanya saja driver untuk printer ini tidak didukung oleh sistem operasi yang baru, maka mau tidak mau harus beli printer lagi.
  • Pernah juga saya menanggani sebuah printer yang cartridge-nya rusak, dan perusahaan printer tersebut sudah tidak melanjutkan produksinya. Maka mau tidak mau harus beli printer lagi, padahal mesin printer itu sendiri masih dalam kondisi yang baik dan terawat.
  • Jangan menggunakan printer kuno, keluaran lama, lebih dari 5 tahun, yang memakai interface yang berlawanan dengan komputer yang anda miliki. Misal, printer memakai interface serial, sedangkan motherboard komputer modern tidak menggunakannya lagi.


Contoh lain? 
Sederhananya. Beli 1 piring seharga 30 ribu, digunakan untuk makan 3x sehari, tiap kali makan habis 10 ribu. Berarti sehari makan bisa dapat 1 piring.
  • Handphone, berapa banyak dan berapa kali anda membeli pulsa atau kuota data? 
  • Kendaraan bermotor, berapa banyak dan berapa kali anda membeli bahan bakar?
  • TV kabel channel berbayar, internet WiFi, Software/Aplikasi berbasis Langganan berbayar (subscribe), Listrik, Air, Game Konsol, dan masih banyak lagi.

Jadi jika dilihat kembali, masyarakat akan beli perangkatnya/alat/mesin hanya sekali. Tetapi untuk penggunaannya “yang berkelanjutan” membutuhkan sumber daya lain yang akan “habis dikonsumsi”. Nah, sumber daya inilah yang mereka jual!




Bila ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas, silahkan bertanya melalui kolom komentar dibawah! Semoga informasi yang diberikan ini bermanfaat dan bila Anda merasa demikian maka Anda bisa membagikannya dengan mengklik ikon sharing dibawah. Cukup sekian dan terimakasih telah membaca!

Posting Komentar

0 Komentar