Sisi Gelap Printer Deskjet

Printer adalah teman komputer bagi user yang sering bergelut dengan dokumen. Alat ini sebenarnya tidak terlalu penting, tapi jadi penting ketika dibutuhkan. Printer yang dibahas adalah printer Deksjet atau Inkjet keduanya sama, yang mana kerjanya dengan semprotan yang cepat ala "jet" kepada kertas, yang teratur sehingga menampilkan hasil yang sama dengan yang ada pada monitor. Apa saja masalah pinter ini berikut penjelasanya:

Murah Dimuka

Ketika anda memiliki dana terbatas, dengan kebutuhan mencetak tak terhindar. Maka pilihan pasti jatuh ke printer deskjet. Printer jenis ini memiliki cartridge bisa dilepas untuk diisi tinta yang bisa dilakukan secara mandiri. Harga printer ini harusnya selalu dikisaran dibawah satu juta rupiah. harga di atas satu juta rupiah  beli epson atau printer mekanisme injeksi atau lebih baik beli printer laser! 

Tapi tahukan anda karater dari printer ini? BOROS!

Sepertinya perusahaan cuma jualan cartridge, dengan harganya sekitar 70-90% hampir seharga printer-nya itu sendiri. Biaya perbaikan, yang juga boros tinta, dan kertas, setelahnya bisa diperbaiki dan rusak lagi berakhir dengan ganti cartridge. Tapi hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi pengusaha percetakan, hampir printer tidak "nganggur" sehingga sirkulasi tinta dalam cartridge tetap terjaga.

Device paling rewel

Entah kenapa printer jenis ini paling sering “ngajak gelud” Selalu saja menolak untuk normal jika dibutuhkan saat darurat. Entah kabel, driver, power adaptor, dan yang terpenting tinta tidak keluar, alias cetakan kosong/blank! padahal kalau printhead ditempelkan ke tisu atau media yang lembut bisa mengeluarkan tinta. Kejadian ini selalu muncul ditandai dengan hasil cetak bergaris, atau lama tidak digunakan, atau setelah isi ulang.

Banyak Menghabiskan Kertas dan Tinta

Anda tidak sedang mencetak, tapi service menghabiskan kertas terbanyak, bisa sampai 50 lembar untuk mendapatkan hasil cetakkan normal. Padahal kebutuhan mencetak hanya 10 lembar! Rasanya beli kertas 1 rim tidaklah cukup. 

Sekali saja telat isi tinta, anda akan menghabiskan banyak kertas. Dalam satu kali refill, anda harus mengorbankan lebih dari 10 lembar kertas untuk menemui hasil cetak yang normal kembali. Setelah hasil cetak normal anda harus isi kembali tinta tersebut sesuai kebutuhan cetak. Apa yang terjadi jika anda telat berkali-kali? kerjaan belum dimulai anda sudah lelah memperbaiki printer.

Cartridge Mahal

Ini yang sering orang keluhkan, dengan harga hampir setengah dari printer untuk satu cartrdige. Tahukah anda berapa biaya produksi untuk satu cartridge 20-50 ribu per biji! Bayangkan jika order dalam jumlah ratusan atau ribuan, BISA JADI 5000 PER BIJI!

contoh harga pabrik cartridge HP 802 di alibaba.

Diperparah dengan pesan peringatan yang muncul pada layar monitor ketika tinta akan habis.

peringatan yang mengecoh dengan tombol "Buy Now" lebih besar

Tinta dalam cartride anda hampir habis. Segera ganti dengan membeli di toko lokal atau online dengan klik tombol “Buy” atau klik “OK” untuk melanjutkan.

Ditambah gambar besar untuk menganjurkan anda untuk membeli cartridge, dan tombol OK yang tersamarkan. Dengan begitu orang akan beranggapan “habis-ganti” dengan demikian muncullah label cartridge mahal!

Sekarang, perhatikan kapasitas cartridge printer. Dalam paket penjualannya memang tidak diberikan keterangan ukuran berapa, tapi umumnya perusahaan memberikan ukurang yang paling kecil, size S, ya itu strategi dagang mereka.  Seberapa kecilkah ukuran S ini?

Large (70ml) - Medium (25ml) - Small (10ml)

Rampok

A FVCKING CRIMINAL IN YOUR HOUSE

Bagaimana tidak? Biaya service, banyak mengehabiskan kertas & tinta, hasil tidak sebanding, akhirnya beli cartridge. Hey! Jika dihitung-hitung sudah kembali modal untuk beli printer baru.

• Biaya service 50rb (belum sparepart)
• Biaya kertas 50rb (1 rim)
• Biaya tinta refill 100rb (warna & hitam)
• Biaya cartridge 550rb (warna & hitam)
• Total 750rb, pantas?

Itu hanya sekali pakai, giliran lama tidak dipakai penyakitnya kembali lagi, dan biaya? Ini bukan lawakan!