Subscribe Us

Shotcut: Video Editor Ramah Smartphone Low-end

Membuat video amatir atau profesional sekarang bukan perkara yang sulit. Berbekal smartphone murah dengan fitur melimpah, dapat digunakan untuk shooting. Kemudian editing langsung di smartphone, menggunakan aplikasi editing yang tepat, pekerjaan akan selesai dengan cepat. Pilihan aplikasi kali ini adalah shotcut.


DOWNLOAD: ShotCut - Video Editor & Maker

Saya sudah mencoba 5 aplikasi video editing android dan inilah yang paling lancar. Pada smartphone spek kentang (low-end) saya yaitu Redmi 4A, dengan spek dan kamera yang sudah ketinggalan masih mampu untuk olah video.

Jika anda awam soal editing video, dan tidak tahu mulai dari mana. Disediakan template video yang kemudian tugas anda adalah mengedit template tersebut. Mulai dari video bisa diganti dengan foto atau video buatan sendiri, dan teks bisa diubah sesuai keinginan.

Proses editing sangatlah mudah, meskipun terlihat rapat karena banyak objek. Namun saat editing bagian video akan difokuskan. Sehingga bagian lain seperti teks, atau audio akan disembunyikan sementara. Begitu juga saat editing audio maka bagian lainnya akan disembunyikan

Setelah editing video selesai maka penambahan efek seperti tulisan, transisi, animasi overlay, dsb. Fitur ini berbasis cloud (internet) jadi aplikasi yang hanya 100MB ini hanya base-nya saja. Sehingga membutuhkan internet untuk mengakses mereka dengan cara unduh. Namun jika tidak ada internet, masih bisa digunakan jika efek tersebut sudah diunduh. Beberapa ada yang gratis, dan ada yang berbayar.

Perlu diketahui menambahkan efek material seperti ini memberatkan saat rendering, sehingga butuh waktu yang lama. Jika efek ini ditiadakan maka proses rendering tergolong paling cepat untuk Redmi 4A, dibandingkan dengan aplikasi lain yang pernah saya coba, yaitu CapCut, Filmora, inShot, Vidma, VivaCut.

Proses terakhir yaitu rendring, dan 3 langkah ini, canvas (frame/ratio), resolusi, dan FPS tidak boleh terlewatkan sebelum pencet export (render). Harus di cek ulang. Tidak ada pilihan yang rinci seperti bitrate, encoder, frekuensi suara, dll untuk hasil output. Memudahkan pemula tapi hasilnya akan sedikit buram yang masih bisa ditoleransi. Berikut adalah hasil output render dari aplikasi ini:


Hasilnya kurang baik pada resolusi 720p gambar tidak tajam. Mungkin karena bitrate yang rendah dan ditujukan untuk media sosial.

Jika diperhatikan pada software video editor pada PC memiliki layout yang sama dengan aplikasi ini. Hanya saja beberapa penamaan menu seperti render diganti dengan export, frame/ratio = canvas, transisi = efek, dll. Sedikit membuat canggung peralihan dari software PC ke aplikasi smartphone.

Menurut saya tidak untuk membuat video dengan durasi lebih dari 5 menit dengan banyak efek. Resolusi 720p, akan memerlukan waktu 30 menit untuk menyelesaikan rendering. Namun bisa saja membuat video 15 menit asal tidak ada efek tambahan jadi seperti video blog (vlog). Apalagi  untuk smartphone spek rendah seperti redmi 4a ini. Leboh cocok untuk membuat video pendek untuk sosial media, video preview/trailer/teaser, promosi produk untuk jual beli, dan testimoninya.

Saran terakhir adalah rekaman dari kamera smartphone pastikan hasilnya sudah baik sehingga tidak perlu editing visual. Karena perbaikan kualitas visual memberatkan preview yang akan berakhir dengan rendering yang akan semakin lama dan menguras baterai.

Posting Komentar

0 Komentar