Subscribe Us

Sharing vs Piracy


2 hal yang hampir sama dan selalu dianggap sama bila oleh orang yang tidak mengerti betul apa itu sharing dan apa itu pembajakan. Apa sebenarnya perbedaan 2 kegiatan ini?

Internet merupakan media penyebaran pembajakan. Mulai file dokumen, video, musik, dan masih banyak lagi. Para pembajak dan uploader bekerja sama menyebarkan hasil bajakan mereka. Tapi tunggu dulu, apa itu pembajakan?

Pembajakan / Piracy
Memperbanyak hasil karya orang lain dan memperkaya diri dengan hasil salinan tersebut. Perlu diingat pembajakan bukan pencurian! Contohnya seperti cerita berikut:
Sebut saja si AA dan si BB. Si AA menciptakan sebuah karya dan si BB membeli hasil karya si AA. Kemudian si BB memperbanyak / copy hasil karya tersebut tanpa ijin dari AA, dan menjualnya sehingga si BB mendapatkan uang hasil dari penjualan karya si AA, namun si AA tidak mendapatkan royalti.

Tidak dikatakan pembajakan jika si BB mendapat ijin dari AA dan si AA mendapatkan royalti dari hasil penjualan si BB.


Sharing
Bagaimana dengan yang satu ini? Apa bedanya?
Sharing adalah berbagi dimana seseorang memberikan hasil karya tanpa mendapatkan keuntungan material atau diberikan secara cuma-cuma.

Tidak paham? Begini analoginya!
Sebut saja si CC, ia mempunyai resep bubur yang lezat dan si DD ingin membuat bubur tersebut, lalu si CC memberikan resep tersebut ke si DD secara cuma-cuma. Begitukan berbagi?

Di dunia internet atau software komputer juga sama, selama si uploader atau si punya software aplikasi (bukan creator) tidak mendapatkan keuntungan berupa material, walaupun si dia membeli software original dan membagikannya kepada temannya secara gratis itu tidak apa-apa. Jadi tidak bisa disebut sebagai pembajakan dan tidak memakai software bajakan, walaupun serial/kode software yang dipakai sama.

Belum paham, baiklah…

Saya balikan cerita si CC dan DD menjadi software “game”.
Si CC baru saja membeli sebuah software game. Saat si DD main kerumah si CC, dia juga ingin menginstal game tersebut dirumahnya, maka si CC meminjamkannya dan diizinkan untuk diinstal di komputer DD. Belum selesai sampai disitu, bagaimana si DD beraksi?



Si DD meng-copy game tersebut di komputernya sebagai backup, dia tidak memperjual belikan game tersebut. Lalu si DD mengabari saudaranya si FF, sodaranya juga ingin mempunyai game tersebut. Si DD meng-upload file game tersebut dan si FF menerimanya.
Itulah berbagi, orang yang membagikan file tersebut melalui media apa saja tanpa mendapatkan keuntungan berupa material itu bukanlah pembajakan!



Crack, keygen, patch, dll?
Ada kalanya software yang dipakai tidak menggunakan serial/deretan kode untuk mengaktifkan software tersebut atau aktivasi online, dan tidak semua orang yang mempunyai komputer terkoneksi dengan internet! Cracker adalah orang yang menjebol/merusak program aktivasi sehingga dapat dipakai kapan saja atau secara instan produk tersebut telah aktif. Apa itu merupakan pembajakan? Tentu saja tidak, itu termasuk pengrusakan!

Kembali pada cerita si CC dan DD mengenai resep bubur
Crack dalam cerita ini sebagai resep tertulis / resep instan. Si DD meminta resep bubur dari CC. karena bahanya banyak maka si CC menuliskannya pada selembar kertas. Bisa juga karena untuk mempermudah si DD dalam membuat bubur si CC memberikan resep instannya, itulah crack/patch.

Bagaimana bila dunia tanpa sharing?
Tidak semua software murah tidak semua orang kaya. Jika semua orang harus membeli software asli yang mahal tentu hanya orang yang kaya dapat membelinya dan yang kurang mampu hanya bisa melihat dan meminjamnya sesaat. Kembali ke abad dimana komputer mulai dipasaran yang harganya sangat mahal.

Ada kalanya orang kaya yang kasihan dengan si orang yang tidak mampu. Si kaya membeli software asli dan membagikannya kepada yang kurang mampu. Tetapi si kurang mampu ini pintar, dia menjebol keamanan software tersebut sehingga software dapat dipakai siapa saja. Lalu si kurang mampu juga membagikan software tersebut kesesamanya. Itulah indahnya berbagi!

Nasib sang creator / developer?
Bagaimana dengan sang creator / pembuat software itu sendiri. Disinilah mengapa mereka menjual software itu mahal, jika software mereka dibajak mereka masih tetap mendapatkan untung dari penjualannya karena ada juga orang yang membeli software aslinya dan tidak hanya satu atau dua, bisa ratusan. Tidak mungkin sang pembajak beli satu lalu disebarkan ke pembajak lainnya.

Bagaimana jika dijual murah? Bila sang creator/developer mengambil langkah ini ya jelas salah, karena masih akan ada pembajakan. Segelintir orang akan mengambil keuntungannya walaupun sedikit.

Dan ingat selama si pembagi tidak mendapatkan keuntungan berupa material itu bukan pembajakan! Anda ingin copas artikel ini dengan mencantumkan sumbernya itu juga bukan pembajakan.

Apakah Anda memakai software bajakan? jawabanya belum tentu!
Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan, jika ada pertanyaan, kritik/saran, silahkan tulis di kotak komentar yang sudah disediakan. Terima kasih telah membaca dan semoga bermanfaat.

Referensi: film dokumenter TPB - Away From Keyboard

Posting Komentar

0 Komentar