Subscribe Us

HEADSET: Knowledge Zenith ATR "Semua Bisa"


Cukup banyak headset yang penah saya coba, dan berakhir selalu mengecewakan pada satu sesi atau bahkan hanya diperuntukan hanya satu kegunaan. Terkadang headset yang bagus dan memiliki merk yang tidak lazim atau susah ditemui di toko sekitar, apa lagi kalau tinggal bukan di kota besar. Nah, kali ini saya mencoba headset Knowledge Zenith (disingkat KZ), yang namanaya lucu buat saya pribadi, bagaimana dengan kualitas suaranya?

Merknya cukup lucu jika dibaca KeZed, kalo diketikan di google malah menjadi lap kaki yang biasanya tertulis "welcome". Dilihat dari gambar diatas kotak berukuran kecil mirip bungkus rokok.depan belakang sama sekali tidak ada keterangan mengenai produk alias tidak ada kata-kata fitur atau apapun yang menjual dari produk ini.

UNBOXING

Setelah dibuka produknya sangat ringkas. Headset, buku petunjuk, dan 2 pasang eartip ukuran S dan L. Sudah terpasang di headsetnya ukuran M. Headset ini memiliki microphone ada juga yang tanpa mic. Buku manual memberikan petunjuk penggunaan, peringatan, dan burn-in, ini cukup standar menurut saya, tapi sekali lagi, tidak ada feature atau spesifikasi yang dijelaskan dari produk ini. Aneh.

 Seperti layaknya headset pada umumnya masih menggunakan jack 3.5mm membentuk huruf L atau siku, ini memudahkan jika anda pasang di laptop yang memiliki jack audio disamping, atau PC di atas. sedangkan untuk ponsel yg memilki jack di atas atau bawah, kurang nyaman menurut saya jika headset dipasang dan ponsel masuk saku terkadang suka nyangkut.
Untuk kabelnya sendiri... ini yang cukup membuat tidak nyaman. Kabel dengan panjang 1,5m, dibalut dengan tekstur karet, gampang nyangkut, susah diatur dan ruwet. Seperti headset Sony Ericsson Tipo. hanya saja ini lebih kuat. Memiliki warna abu-abu pada kulit kabel yang transparan, dan kabel headset sendiri menambah kesan kecoklatan atau seperti warna tembaga. Dapat menyatu dengan orang yang memiliki warna kulit coklat.

Dilihat dari earpiece, terbuat dari plastik yang cukup kuat "jika terinjak kaki sendiri sepertinya masih aman". Dengan bobot yang terbilang ringan dari Abingo S500i, dan ukurang yang terbilang pas ditelinga, walau terasa sedikit kebesaran untuk saya pribadi.
Panjang kedua kabel ke earpiece sama panjangnnya, biasanya kan ada yang panjang sebelah. Satu yang aneh, microphone ada di sebelah kanan, yang standarnya biasa ada disebelah kiri, maka diperlukan adaptasi!
Dikedua earpice terdapat pemberat, menurut saya ini tidak terlalu perlu, tapi menambah kesan "feminim", kok bisa? Karena pemberat warna hitam, memberikan kesan jika dilihat sekilas seperti memakai anting-anting. Ketika saya pakai jatuhnya pas dibawah daun telinga. ini memberikan keunikan tersendiri.
Terdapat label left-right di sisi earpice memiliki indikator seperti warna biru dan merah. atau tulisan memudahkan pemakaian agar tidak terbalik. Dan sebenarnya model headset seperti ini tidak bisa dipakai secara terbalik.
Mengenai eartip sebenarnya kurang nyaman ditelinga saya dan untuk semua ukuran. duh! Tekstur yang kurang lembut, malah lebih baik punya Abingo S500i. ketikannya hanya memberi isolasi diluar ruangan, selain itu tidak ada efek yang signifikan yang saya rasakan.

PENGUJIAN

Sebelum burn-in saya coba pertama kali kesan headset ini ancur... kok iya mirip headset sepuluh ribuan? condong pada treble yang menusuk, bass datar, dan vokal biasa tidak ada yang istimewa.
Saya burn-in selama satu tiga minggu. Akhirnya dia memunjukan aslinya, pertama yang saya rasakan adanya surround, adanya jarak suara pada telinga. Jika Abingo S500i keluaran suara dari dalam seperi orang berbicara (keluar dari mulut), dan Headset sades, suara masuk ke telinga dari jarak yang dekat. sedangkan headset ini keluaran suara seperti dari luar, seperti mendengarkan dari speaker, jadi ada jarak seperti 15cm dari telinga. ini yang unik!
Suara aslinya sih condong ke bright, tapi headset ini dinamis, dengan EQ yang tepat dia bisa menyesuaikan kebutuhan. treble yang cukup bahkan dalam kondisi default detailnya terasa. Bass yang lembut deep dan bisa ditambah dengan EQ atau bass boost agar bisa lebih nendang. Vokal terasa bagus, hanya kadang frequensi tinggi dapat menusuk telinga, seperti saat penyani mengucapkan yang berakhiran S, Z, dsb.

Gaming
Seperti headset lain jika musik bagus, atau movie bagus, maka sesi gaming akan jelek atau apa adanya. tapi tidak dengan headset ini. seperti dijelaskan sebelumnya bahwa headset ini dinamis. maka dengan sedikit modifikasi EQ, gaming pun jadi nyaman. baru ini headset yang saya coba bisa untuk gaming. Saya coba untuk memainkan game Action, dan Shooter. memang cocok untuk gaming.
Game: CSGO, AoV, COD:Black Ops, satu lagi lupa 

Movie
Detail percakapan dan suara efek terdengar jelas dan baik. Atau sekedar nonton dari youtube suara host terdengar baik sekali dan juga musik latarnya. yang ditonjolkan disini adala clarity dari vokal. selebihnya sudah baik.

Music
Setelah dicoba untuk mendengarkan berbagai macam genre, seperti pop, elektronik, alternatif, rock, dll. Bisa dikatakan cocok untuk semua music terutama akustik dan rock. sekali lagi hanya butuh penyesuaian EQ!

KESIMPULAN

Untuk kenyamanan, satu jam saya pakai harusnya tidak jadi masalah, tapi karena eartip yang kurang cocok untuk saya, berakhir menjadi telinga terasa sedikit sakit. Terlebih lagi jika kabel diarahkan kebelakang telinga sedikit menarik daun telinga ke bawah yang menyebabkan kelelahan.
Selain itu Headset ini bisa dikatakan bagus, dari segi kualitas dan keluaran suara yang unik yaitu sifatnya yang dinamis yang mudah diatur sesuai keinginan tanpa kehilangan detail.
Butuh headset untuk segala keperluan inilah jawabannya!

NILAI

Kenyamanan: 6/10
Gaming: 7/10
Movie: 7/10
Music: 9/10

UPDATE: 13/5/2018

Berita Buruk
Setelah sebulan lebih sedikit saya pakai, karena saya dapat barang yang kurang bagus, dimana bagian kuning di earpiece sebelah kanan cacat (penjual yg kurang teliti cek barang). Cacat di sini bukan karena rusak, tapi ada yang tidak beres dengan konektornya yaitu yang seharusnya kencang malah kendor tidak seperti pada earpiece yang sebelah kiri. Sebelumnya saya tidak ada yg merasa aneh. Tapi ketika si kabelnya yg sialan ini suka nyangkut, akhirnya kabel tertarik dan seketika headset mati atau rusak.
Sedih rasanya karena saya sudah menemui headset yang cocok, dan berakhir seperti ini. Bagi yang ingin beli headset apapun periksalah dengan teliti!

Bila ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas, silahkan bertanya melalui kolom komentar dibawah! Semoga informasi yang diberikan ini bermanfaat dan bila Anda merasa demikian maka Anda bisa membagikannya dengan mengklik ikon sharing dibawah. Cukup sekian dan terimakasih telah membaca!

Posting Komentar

0 Komentar