Subscribe Us

Low Spec Gaming: Spek PC vs Spek Game (2/3)

TOP 10 Low Spec PC Games For Slow Computers 2015 - YouTube

Singkatnya seperti ini, ingin main game tapi spesifikasi PC yang dimiliki apa adanya, atau tidak memenuhi syarat untuk memainkan game yang diinginkan. Solusinya yaitu jangan memainkan game tersebut! Sebelum melakukan beli atau download game yang ingin dimainkan lebih baik pertimbangkan spek PC dengan spek game

Situs Cocoklogi

Como descobrir se o seu PC pode rodar um jogo

Jangan gunakan situs untuk mengetahui apakah PC dapat memainkan game yang anda inginkan. Karena kebanyakan situs tersebut menggunakan pencocokan data spek PC anda dengan spek minimum game atau yang setara dengannya. Karena sekarang sudah gampang ditemui dengan spek yang sama, hanya beda vendor, dapat memberikan hasil yang berbeda. Seperti halnya kasus varian VGA dengan hasil FPS.

Spek Rekomendasi

Tom Clancy's The Division 2 PC Features And Specs - Kill Ping

Di sini ada sedikit permainan. Bagaimanan tidak spek minimum saja sudah tinggi, di sis lain, juga mempromosikan komponen PC untuk gaming, yang termasuk dalam marketing tersembunyi. Dari sini spek rekomendasi dari game menurut saya tidak lagi bisa menjadi acuan untuk bisa memainkan game tersebut. Dan juga game keluaran terbaru sudah mulai meninggalkana spek minimum tapi menjadi recommed spec

Ingat game Call of Duty: Ghost yang mengharuskan menggunakan RAM setidaknya 6GB, pffft.

Solusi masalah ini adalah melalui testimoni dari gamer lain. Seperti yang sering saya lakukan adalah membandingkan PC saya dengan PC sepupu saya, yang mana dia punya spek yang lebih tinggi. Jika game itu di PC dia tidak lancar, maka tidak ada harapan untuk saya. Atau anda bisa mencari komparasi lewat video youtube.

Paham akan Spek PC

Percaya atau tidak, spek PC ada tingkatannya. Biasanya PC dirakit dengan tujuan tertentu. Jangan sekali-kali menggunakan PC kantoran untuk gaming. Karena banyak faktor yang mempengaruhi performa gaming. Tidak bisa dibatasi, seperti “VGA ini bisa main game ini ga, ya?”, “Gaming bagusnya pilih intel atau amd?”, dsb. Dalam urusan gaming semua komponen bermain, bahkan sebuah casing!

Laptop

ASUS ROG Chimera G703 Gaming Laptop Review | Features ...

Saya mulai dari yang paling mudah. Akan mudah mendeteksi anda bisa gaming atau tidak jika menggunakan laptop. Karena laptop dipasarkan untuk tujuan tertentu, dengan begitu spek dibatasi. Jika anda memiliki laptop spek hi-end anda masih ada harapan. Meskipun demikian anda tidak bisa terus-menerus melakukan gaming. Karena musuh laptop saat gaming adalah panas, temperatur yang tinggi dapat memperpendek komponen laptop lainnya, terutama HDD dan keyboard. Berbeda dengan laptop gaming yang dirancang layout casing, dan ventilasinya (exhaust) secara khusus. Siapa yang nyaman gaming dengan rasa panas di telapak tangan.

1. CPU: Kekuatan utama


Perangkat ini bisa bertahan sampai 5-10 tahun. Untuk urusan gaming sekarang (diterbitkannya artikel) membutuhkan minimal 4-core. Tetapi dual-core dengan tingkat tertinggi masih bisa untuk diandalkan tetapi tidak untuk memainkan game berjudul tertentu. Kok bisa? Karena game tersebut membutuhkan spek atau teknologi yang terdapat pada CPU tertentu.

CPU Intel E5300, Dual-core. Tidak bisa memainkan game Far cry 5. Padahal CPU dual-core seri tertinggi keluarga “intel E” bisa memainkannya. Tapi tidak dengan CPU ini. Kenapa? Karena membutuhkan “fitur SSE4.1” dan itu tidak dimiliki oleh E5300.

Pada langkah awal ini, low spek gaming ternyata memiliki batasan pada hardware secara fitur.

2. RAM: Ayo berhitung!

Ketahuilah, RAM itu hanya untuk menampung beban sementara saat game dimainkan. Jangan tertipu melihat, apa lagi nonton video-video dari YouTube. Seperti ini:

Top 10 Best Open World Games for low end pc (2gb Ram Pc ...

Jika dilihat lagi, bukan dapat dijalankan pada sistem yang memiliki ram 2GB melainkan membutuhkan ram sebanyak itu. Sekarang tahu bedanya? Belum? Saya beri contoh:

Assassin’s Creed RAM 2GB lancar! Saya beri matematika sederhana, kebutuhan RAM adalah sebagai berikut:

“Game 2GB” + OS (Windows) 1GB + Software 1GB = 4GB RAM total.

Tentulah tidak sulit bagi anda melakukan perhitungan tersebut. Jadi memerlukan RAM 4GB terpasang pada PC. Setting dalam game juga berpengaruh. Jika itu setting low jangan ubah ke yang lebih tinggi, karena akan menambah kebutuhan RAM.

Jika anda pengguna VGA dengan dynamic shared memory, anda harus berhati-hati. Jika memiliki RAM 4GB, dan VGA butuh 1GB vRAM untuk game maka perhitungannya berbeda lagi, seperti ini.
“Game 2GB” + OS (Windows) 1GB + Software 1GB  + "VGA shared 1GB" = 5GB RAM total.
Hasilnya, anda akan kekurangan RAM. Paling tidak pasang setidaknya 6GB atau 8GB RAM.

3. VGA: dan terjadi lagi...

GEFORCE GT-705 1GB GDDR3__ VGA / HDMI _ DirectX 12, OpenGL ...

Poin yang pertama terjadi pada VGA. Game membutuhkan teknologi tertentu agar dapat berjalan. Mudahnya, seperti saat ini DirectX 12. Jika VGA anda tidak mendukung fitur tersebut, maka memainkan game dengan DX12 akan diproses secara software, ini membebani CPU. Lebih parahnya lagi, game tidak akan jalan sama sekali.

Dari poin nomor dua juga terjadi pada VGA, beda pada penggunaannya. Misal anda memiliki VGA 1GB vRAM. Setting low hanya butuh kurang dari 1GB dan berjalan lancar, namun anda naikan setting menjadi medium yang butuh 2GB maka terjadi lag, bisa jadi FPS terpangkas 50%.

Dynamic shared memory pada vga
sebuah fitur yang bertugas meminjam memory pada RAM jika dia membutuhkan lebih. Ini biasanya berlaku pada GPU onboard, tetapi terdapat juga pada VGA add-on. Misalnya saat game menghasilkan 1GB vRAM, sedangkan vRAM GPU hanya 512MB, maka dia akan pinjam pada RAM sebanyak 512MB, total 1GB. Jadi kebutuhan telah terpenuhi. Setelah game dimatikan, maka ram yang dipinjam akan dikembalikan.

Jika anda cermati pada system properties windows menampilkan RAM yang tidak sepenuhnya, misal RAM terpasang 4GB, tapi malah menampilkan 3.5GB. Demikian, karena diambil oleh GPU yang tidak memiliki memori sendiri. Beberapa motherboard memiliki fitur untuk mematikan Dynamic shared memory dengan membatasi berapa vRAM yang harus dimiliki oleh GPU.

Kasus VGA add-on bisa memainkan semua game.
Jangan percaya! Banyak jebakan yang bisa ditemui pada situs jual-beli online khususnya VGA jadul, atau PC dengan spek andalan CPU. Dengan mengatakan semacam “VGA ini libas semua game”, “VGA gaming”, atau “bisa main game ini lancar jaya“ dsb. Tapi ketika dilihat seri dan merk berbanding terbalik dengan kenyataan. VGA card memiliki kelas tersendiri, untuk multimedia, Gaming, Professional Graphic editor, dll.

Saat ini GPU onboard keluaran terbaru bisa bersaing dengan VGA add-on kelas rendah. Jangan tertipu, untuk pasang VGA add-on, cek terlebih dahulu pastikan tidak lebih parah dari GPU onboard. Contoh, dari saya sendiri. Nvidia GT 730 adalah VGA card kelas rendah, tapi bagi saya sebuah loncatan yang jauh. Bagaimana tidak? GPU Intel GMA 3100 (2007) ke Nvidia GT 730 (2017).

Contoh perbandingan seperti berikut:

Jika anda memiliki VGA low-end solusi terakhir adalah OC. Dan praktek ini harus memiliki PSU yang berkualitas, jika tidak, hasilnya akan parah. Dan OC tidak bisa langsung jadi. Anda terus mencoba merubah core dan memory clock, sampai bisa stabil pada kondisi maksimalnya, tanpa adanya flicker atau glitch.

MSI GT730 2GB, saya OC untuk bisa memainkan COD: Advanced Warfare, Witcher 3, dan Far Cry 5, dengan lancar, 24-30FPS.

4. HDD: Menjadi Sebuah Beban

Slow motion laptop hard drive - YouTube

Ini yang menjadi penghambat besar dalam urusan gaming, terutama pada laptop. Laptop yang memiliki HDD dengan kecepatan 5400rpm, proses loading bisa 40% lebih lama dari 7200rpm. Dan itu terjadi pada game dengan kapasitas 10GB butuh 5-10 menit, sedangkan HDD 7200rpm butuh 1-3 menit. Ini saya coba pada game COD: modern warfare (lama). Game 50-100GB pada HDD 7200rpm mulai kewalahan seperti halnya 5400rpm, saya cobakan di game Far Cry 5.

5. PSU: Jangan main-main!

Gambar terkait

PSU memiliki peran penting dalam menyuplai daya pada seluruh komponen PC. Jeleknya atau lemahnya PSU akan mengganggu kinerja semua komponen PC. Yang paling terasa adalah loading yang lama, lag, dan kondisi mengenai masalah ini acak, maksudnya tidak selalu pada hal yang sama.

Sudah cukup panjang, dan cukup membosankan untuk dibaca, tapi bagaimana lagi karena ini penting untuk disampaikan. Agar paham akan spek dan mendukung untuk artikel ketiga, yang juga artikel akhir dari low spek gaming yang membahas setting low pada game.

Bila ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas, silahkan bertanya melalui kolom komentar dibawah! Semoga informasi yang diberikan ini bermanfaat dan bila Anda merasa demikian maka Anda bisa membagikannya dengan mengklik ikon sharing dibawah. Cukup sekian dan terimakasih telah membaca!

Posting Komentar

0 Komentar