Printer Deskjet Canon

Melanjutkan seri sebelumnya yang membahas printer HP, sekarang giliran canon yang admin pakai di kantor. Canon IP2770 paling murah diantara tiga printer yang ada dipasaran. Memberikan hasil cetak yang cukup dan cepat. Perawatan dan perbaikan yang mudah.

canon IP2770

Tapi dengan harga cartridge yang setara dengan printernya sehingga arah bisnis canon terhadap printer ini lebih sesuai dengan membeli sepasang cartridge gratis printer.

kisaran harga cartridege original, warna 400rb dan hitam 350rb

Untungnya mudah diperbaiki. Ini lebih baik karena jika mengalami masalah masih ada harapan. Memiliki software resetter, dan mekanisme cleaning yang cukup untuk membuang banyak tinta dan kertas disaat perbaikan. Setelah itu anda harus mengganti busa buangan tinta yang letaknya susah dijangkau! Dan ini tidak pernah berubah dari jaman dulu sampai sekarang. Paling boros tinta dan kertas!

Software maintenance printer sendiri sudah cukup untuk memperbaiki penyakitnya sendiri. ini nilai tambahan untuk produk ini. selain itu setelan printer memadai. Seperti penyesuaian kertas atau mode cetak lebih baik dilakukan pada setelan printer dari pada software editor.

Saat printer ini mogok, tidak mau mencetak atau bergaris. Perbaikannya pun mudah ada 2 tingkatan cleaning yang membantu. Dari software-nya menurut saya sudah cukup. Namun jika tetap membandel bisa dilakukan dengan cara sedot paksa seperti cartridge printer HP. Cuma alat sedotnya berbeda dudukannya. atau bisa dengan cara ekstreme seperti direndam air panas.

software maintenance canon

Selain itu, ketika printer mengalami masalah maka akan muncul debug LED, sialnya kadang software driver terjemahan error tidak sinkron dengan apa yang ditampilkan di layar monitor. Jadi untuk perbaikan saat muncul debug LED maka membutuhkan pedoman yang bisa anda cari di internet yang sudah banyak sekali yang membuat tutorial perbaikannya. Sialnya masalahnya tidak selalu tepat sasaran. Contohnya debug LED menunjukan ada error pada cartridge, tapi ternyata yang error encoder-nya, atau sensornya.

malas membaca, menjadikan uang keluar untuk hal yang sepele

Selain itu setelah lama penggunaan, maka akan membutuhkan service tool. untuk mereset counter print dan waste ink. tidak lupa juga HARUS membersihkan atau mudahnya mengganti waste ink pad, atau busa buangan tinta. Service tool ini sudah banyak yang membagikan.

butuh "service tool" jika software bawaan tidak mampu menyelesaikan masalah

Dengan modifikasi infus printer ini mampu diajak kerja maraton dan anehnya cartridgenya mampu. Saya sendiri juga heran. Seri infus dari pabrikan tidak ada bedanya dengan infus manual (toko), hanya saja beda jalur selangnya, dan pembuangannya. 

IP2770 dengan hasil kreatifitas teknisi

AWAS! busa buangan tinta harus sering dipantau karena daya serapnya yang kecil, kalau sudah maksimal bisa muncrat ke board atau encoder. Printer seperti ini biasa digunakan untuk bisnis percetakan. Kuncinya adalah sering dipakai, dan tidak telat tinta dan sering bersihkan busa buangan tinta.

canon tidak mau kalah saing, membuat printer infus sendiri.

Sepertinya untuk seri terbaru, si Canon mengikuti jejak HP, jika salah satu cartridge rusak maka tidak bisa dipakai. Dan tentu printer seri lawas selalu lebih bandel, tapi cartridge-nya sudah jarang, dan support drivernya juga sudah tiada.

Sebenarnya printer Canon ini bagus, hanya saja harga cartridge yang menjadikan orang lebih milih ke printer Epson. Pilih printer ini jika anda tahu cara perbaikan printer, maka printer Canon bisa diandalkan!

Canon BJ200ex

Sedih, itu printer admin waktu masih bocil sering buat cetak gambar untuk diwarnai, harus menyerah hanya karena driver tidak sampai windows XP, ada sih.. tapi tidak mendeteksi. menggunakan interface USB 1.0. termasuk printer yang bandel sering refill jarang ganti cartridge, lama tidak dipakai juga tidak mampet.