Laptop Lawas
Identik dengan casing tebal dan bobot yang berat. Namun memiliki layout yang sangat membantu mengurangi panas karena ada ruang kosong untuk udara bergerak. Dibantu dengan HSF dengan satu pipeline, atau dua bahkan empat. Letak exhaust pada samping atau depan. Lubang ventilasi juga banyak ada samping, bawah, atau atas.
Desain seperti ini bisa menggunakan dua tipe cooler. Fan exhaust yang anginnya disedo, atau dock, anginnya disembur untuk mempercepat sirkulasi angin melalui ventilasi bagian bawah. Jadi sebelum menggunakan cooler tambahan perhatikan layout dari laptop.
Laptop seperti ini tergolong lebih aman dan adem. Meskipun sistem panas tapi memiliki ruangan, dan dibantu dengan cooler. Meskipun demikian dengan banyaknya ventilasi potensi debu juga lebih banyak masuk. Sehingga ketika exhaust tertutup oleh debu yang tebal mudah membuat overheat. Meskipun perawatannya tergolong mudah tapi harus rajin.
Laptop modern
Terkenal dengan bobot yang ringan dan tipis. Membuatnya tidak ada ruang kosong untuk udara bergerak. Tidak ada ventilasi kecuali dari satu yang masih menggunakan HSF tipis.
Beberapa yang masih menggunakan HSF dengan ruangnya yang sempit, posisinya sering kali tidak menguntungkan. Contohnya exhaust mengarah ke atas sehingga udara panas disemburkan ke keyboard atau LCD, yang tentunya bisa merusak keduannya.
Kebanyakan tidak menggunakan HSF atau low profile, yang menjaga agar temperaturnya rendah adalah sistem itu sendiri. Dengan memaksa menurunkan performa untuk menjaga temperatur layaknya sebuah smartphone. Selain itu casing menjadi heatsink dan tentu karenanya membuat laptop jenis ini lebih terasa panas dari pada laptop desain yang tebal. Sumber panasnya sendiri dari CPU, baterai, storage.biasanya penempatannya pada palm rest dan keyboard. Sebenarnya laptop ini lebih cocok digunakan pada ruangan ber-AC.
Silahkan gunakan fan cooler tapi menurut saya ini tidaklah seefektif laptop yang memiliki ventilasi. Karena tidak mengenai sumber penyebab panas laptop. Satu yang dapat menolong adalah menggunakan thermal paste atau thermal pad yang bagus.
Penyebab Laptop Panas dari Pemakaian
Sesuatu yang jelas adalah yang membuat sistem sibuk seperti memainkan game, rendering animasi atau video, atau bahkan update sebuah windows, dan sebagainya. Terparah karena semua itu dipaksa. Maksudnya laptop yang kurang memenuhi spesifikasi tapi user tetap melakukannya. Sebelum temperatur mencapai puncak, sistem operasi mengenalinya dan memaksa menurunkan performa demi menyelamatkan sistem laptop, dan terjadilah kinerja melambat.
Banyak pengguna laptop yang suka meletakan laptop pada alas karpet, kasur, atau bantal, yang membuat debu masuk dan menutup exhaust, bahan tersebut juga mengumpulkan panas.
Paling parah alas plastik seperti pada alas meja. Tidak menyerap tapi memantulkan balik panas yang dari laptop sehingga 2x lipat efeknya. Bahan tersebut yang paling sering membuat overheat. Solusinya sangat mudah hanya dengan memberi jarak paling tidak seukuran satu jari. Hanya semata untuk menghindari panas mengumpul. Pada laptop lawas kakinya lebih tebal dan bagian baterai dibuat tinggi agar memberi ruang. Namun pada laptop modern sepertinya sudah tidak relevan, karena mengejar ukuran yang tipis dan ringan.
Cara Berkomentar
1. Gunakan bahasa yang sopan dan mudah dimengerti
2. Komentar tidak berisi link
3. Jika merasa komentar ditolak, baca ini: Bantuan dan Dukungan